Akuntansi modern
Jantung akuntansi keuangan modern
ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling
tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan
satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu
sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan
jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad
pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah
digunakan sejak zaman Yunani kuno.
Kritik mengatakan bahwa standar
praktik akuntansi tidak banyak berubah dari dulu. Reformasi akuntansi dalam
berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan
relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun
demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang
diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.
Sejarah Lukisan Luca Pacioli
Akuntansi sebagai suatu seni yang
mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak tahun
1495 pada saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar
(Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice.
Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John
Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan
instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari
Southwark, yang termuat perkataanya, “I am but the renuer and reviver of an
ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected,
published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as
appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint
Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip
akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan
ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”.
Pada awal abad ke 18, jasa dari
akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan
seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa
perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua
buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company,
oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London.
Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris
Laporan akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa
bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut,
maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola
keuangan.Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah
laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan
suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Neraca, adalah daftar yang
sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya
dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca
disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah
kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan
perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.
Selain itu juga dapat diperoleh
informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi
pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.Laporan laba rugi, adalah ikhtisar
mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga
dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
Laporan perubahan modal, adalah
laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu
bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui
sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
Laporan arus kas, dengan adanya
laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
Pengakuan transaksi
Pengakuan suatu transaksi dalam
akuntansi terbagi atas dua basis, yaitu basis akrual dan basis kas. Pengakuan
transaksi berbasis akrual adalah pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya
suatu transaksi, walaupun uang belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi
berbasis kas adalah transaksi dicatat pada saat pembayaran diterima.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan
dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1.
Mengumpulkan dan menyimpan data
tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi into
informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.
Melakukan kontrol secara tepat
terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi
pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
1.
Sistem pemrosesan transaksi
2.
mendukung proses operasi bisnis
harian.
3.
Sistem buku besar/ pelaporan
keuangan menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca,
arus kas, pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen
internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja,
serta laporan pertanggungjawaban.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen memproses
berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa.
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA
bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
·
Bagaimana mengoleksi data yang
berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
· Bagaimana mentransformasi data
kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan
organisasi?
·
Bagaimana menjamin ketersediaan,
keandalan, keakuratan informasi ?
Manfaat Sebuah SIA menambah
nilai dengan cara:
1. Menyediakan informasi yang akurat
dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain
secara efektif dan efisien.
2.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3.
Meningkatkan efisiensi
4.
Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
5.
Meningkatkan sharing knowledge
6.
menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan
Peran akuntansi bagi pihak menejemen
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
bagi pihak manajemen mempunyai fungsi menyediakan informasi yang berguna dalam
hal pengambilan keputusan. Informasi yang disediakan SIA mempunyai dua kategori
yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial.
Bagi pihak luar perusahaan, laporan
keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Misalnya saja dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian kredit dan
investasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan manajerial terdiri
dari dua jenis yaitu laporan anggaran dan kinerja. Anggaran adalah alat
perencanaan keuangan, sedangkan laporan kinerja digunakan untuk pengendalian
keuangan.
Dampak/Implikasi Dari Laporan
Anggaran dan Laporan Kinerja TerhadapPerilaku.
Setiap pengukuran akan mempengaruhi
perilaku, dalam bisnis hal ini berarti karyawan cenderung memusatkan usaha
mereka terutama pada tugas-tugas yang diukur dan dievaluasi. Hal tersebut dapat
berarti baik atau buruk tergantung pada sifat dasar hubungan antar perilaku
yang diukur dengan tujuan umum perusahaan.
Contoh konkritnya: sebuah perusahaan
atau organisasi yang bergerak di bidang perdagangan, bagian customer service
mendapat tugas untuk mengatasi keluhan pelanggan. Organisasi ingin memuaskan
pelanggannya sebaik mungkin dengan biaya serendah mungkin. Apabila customer
service dievaluasi hanya berdasar jumlah keluhan yang diselasaikan per unit jam
maka ada dua masalah yang mungkin muncul.
Customer service akan memusatkan
perhatian untuk mengatasi keluhan secepat mungkin dengan tetap mendukung toko,
tetapi mereka akan menjauhkan beberapa pelanggan dalam proses ini atau customer
service dapat menyerahkan toko hanya untuk menyenangkan setiap pelanggan yang
memiliki keluhan. Anggaran seringkali dapat menimbulkan perilaku disfungsional.
Contohnya: sebuah
organisasi/perusahaan mempunyai suatu anggaran tidak memperhitungkan semua dana
yang dibutuhkan untuk membeli mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
kinerja, maka manajer mencoba menyewa mesin tersebut. Solusi ini memungkinkan
mereka untuk memenuhi target kinerja mereka dan masih berada dalam batas anggaran,
tetapi situasi dapat berakhir dengan membebani perusahaan untuk membayar lebih
daripada jika perusahaan membeli mesin tersebut.
Bahkan proses penganggaran itu dapat
menjadi disfungsional. Manajemen dapat mencurahkan berbagai usaha untuk menekan
angka yaitu mencoba membuat angka-angka dalam anggaran menjadi seperti yang
diinginkan, bukan memusatkan perhatian tentang cara untuk mencapai misi dan
tujuan organisasi.
Cara Menghindari Perilaku Disfungsi
Dalam Penganggaran
Ada beberapa cara untuk menghindari
perilaku disfungsi dalam penganggaran yaitu antara lain:
1. Menjelaskan bahwa tujuan anggaran
adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi dengan seefisien mungkin.
2.
Memulai proses anggaran dengan
mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dapat diukur.
3. Meminta setiap manajer untuk
membangun beberapa strategi alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Pada
tahap ini tidak ada data tentang biaya yang dilibatkan. Perhatian harus
dipusatkan hanya pada usaha mengidentifikasi metode-metode alternative untuk
mencapai tujuan.
4. Departemen akuntansi, bukan para
manajer departemen adalah pihak yang seharusnya menentukan biaya dari tiap
alternatif strategi. Hal ini akan menjaga tiap manajer untuk tetap fokus pada
cara bagaimana tujuan dan strategi mereka tersebut dapat berhubungan dengan
tujuan dan strategi organisasi, bukan melakukan permainan untuk membuat angka
anggaran menjadi benar.
5. Para manajer departemen harus
meninjau kembali angka-angka dalam anggaran yang dipersiapkan oleh depaerteman
akuntansi. Setiap manajer harus didorong untuk membuat strategi alternatif yang
dapat lebih efisien meraih tujuan tiap unit. Langkah keempat dan kelima
dilakukan berulang-ulang hingga para manajer puas dengan anggarannya
Peran akuntansi terhadapa perusahaan
Evolusi dalam informasi dan
komunikasi telah mendorong kemajuan dalam teknologi. Kompetisi dunia usaha
semakin ketat, selalu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan
melakukan perbaikan strategi dan operasi perusahaan. Informasi akuntansi
menjadi salah satu unsur dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan.
Kemampuan menjalankan bisnis tanpa diikuti dengan penerapan sistem informasi
akuntansi yang tepat akan membuat perusahaan mengalami masalah dikemudian hari
seiring dengan berkembangnya bisnis mereka.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan
dengan Akuntansi. Peran penting SIA pada sebuah organisasi antara lain,
mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Selain itu,
SIA juga dapat memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan dan juga melakukan kontrol secara tepat terhadap
aset organisasi agar pelaku bisnis dapat menerapkan strategi yang tepat dalam
perusahaannya dan dapat bersaing dengan persahaan lain.
Informasi Akuntansi memiliki arti
penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Walaupun demikian, sistem
informasi akuntansi yang berlaku di Indonesia sekarang masih didominasi oleh
konsep-konsep akuntansi keuangan yang lebih diarahkan untuk menyajikan
informasi pertanggungjawaban keuangan oleh manajemen kepada pihak luar
perusahaan. Dengan demikian, sistem informasi akuntansi manajemen belum
berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi manajemen untuk merencanakan
dan mengendalikan alokasi berbagai sumber daya dalam perusahaan.
Dalam SIA dan efektivitas struktur
pengendalian intern terdapat suatu hubungan yang timbal balik dimana struktur
pengendalian intern tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana atau alat untuk
menjalankannya, yaitu sistem informasi akuntansi. Sedangkan SIA dikatakan
memuaskan apabila didalamnya terdapat efektivitas pengendalian intern.
Keberhasilan suatu sistem informasi
akuntansi ditentukan oleh kualitas informasinya. Untuk itu perlu adanya sistem
yang baik untuk menghasilkan informasi yang biasa digunakan oleh manajemen
untuk pengambilan keputusan. Dan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
pengoperasian sistem tersebut diharapkan mempunyai nilai manfaat bagi
perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah Sistem Informasi.Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem
CBIS lainnya :
1.
SIA melakasanakan tugas yang
diperlukan
2.
Berpegang pada prosedur yang relatif
standar
3.
Menangani data rinci
4.
Berfokus historis
5.
Menyediakan informasi pemecahan
minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem
Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
1.
Mengumpulkan dan menyimpan data
tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi into
informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.
Melakukan kontrol secara tepat
terhadap aset organisasi.
4. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri
dari 3 subsistem:
·
Sistem pemrosesan transaksi,
mendukung proses operasi bisnis harian.
· Sistem buku besar/pelaporan
keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca,
arus kas, pengembalian pajak.
·
Sistem pelaporan manajemen, yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang
tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem
Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi
menambah nilai dengan cara:
· Menyediakan informasi yang akurat
dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain
secara efektif dan efisien.
·
Meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan
·
Meningkatkan efisiensi
·
Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
·
Meningkatkan sharing knowledge
·
Menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan
sumber : http://informasi2012.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-sistem-informasi.html
sumber : http://informasi2012.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-sistem-informasi.html